Suka Duka Enam Tahun Menjadi Pendamping Desa - Wanita Indonesia News

Breaking

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Senin, 05 Desember 2022

Dikunjungi 0 kali

Suka Duka Enam Tahun Menjadi Pendamping Desa

 

PENDAMPING DESA merupakan salah satu tenaga pendamping profesional yang memiliki kualifikasi dari kompetensi dibidang pendampingan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa yang direkrut oleh unit kerja yang menangani bidang pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa pada Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Seperti Yuniaramazhalia ini misalnya. Wanita kelahiran 8 Juni 1985 yang akrab disapa dengan panggilan Yunia ini, mengaku sudah merasakan suka dan dukanya menjadi Pendamping Desa yang dilakoninya sejak tahun 2016 lalu.

"Menjadi pendamping desa sangat mengesankan buat saya, karena dimana menjadi pendamping desa kita dapat mempelajari banyak  bidang khusus nya pemberdayaan dan dapat memberikan banyak manfaat bagi masyarakat," Ujarnya kepada wartawati Wanita Indonesia

Seorang Pendamping Desa harus berkompeten dan mengetahui tugas pokok dan fungsi pemerintahan desa.

"Kami pendamping desa khususnya saya, harus mentransfer ilmu kepada Kepala Desa dan Aparatur Desa agar Desa bisa lebih maju serta mandiri sehingga desa dapat menghasil kan PAD Desa itu sendiri. Kehadiran kami pendamping desa hadir sebagai mitra yang saling diperlukan,"  ujarnya.

Menurut Yunia peran penting pendamping desa ini amat dirasakan terutama saat desa mengelola kucuran dana yang begitu besar dari Dana Desa dan sumber lain.


Struktur pendampingan ini pun berjenjang, mulai dari tingkat Provinsi (Tenaga Ahli Pendampingan Masyarakat), Kabupaten (Tenaga Ahli), Kecamatan (Pendamping Desa) sampai Desa (Pendamping Lokal Desa).

Selama 6 tahun menjadi Pendamping Desa tentunya banyak suka duka yang telah ia lewati.

"Kendala yang sering saya hadapi adalah Proses pendampingan, sampai desa mampu menjadi mandiri, tentu butuh waktu yang tidak singkat,"

Langkah awal dalam proses Pendampingan adalah para pendamping harus mendampingi persoalan teknis administratif di Desa. Hal itu pun tidak mudah untuk dilakukan karena banyak sekali aplikasi yang harus diisi di tingkat Desa. Sementara saat ini, beberapa Desa yang saya dampingi tingkat Sumber Daya Manusia (SDM) nya masih kurang.

Peran pendamping sangat sentral dalam adaptasi sistem online ini. Dari mulai sosialisasi, dampingan teknis, sampai konsultasi ketika ada masalah dan kendala yang ditemui.

"Bagaimanapun dinamika yang saya alami dalam pendampingan, saat pemberdayaan berhasil, berbagai tantangan itu menjadi tidak berarti,"

"Saya sangat bersyukur menjadi pendamping desa perempuan meski sedikit kaum perempuan yg menjadi Pendamping Desa ini dapat membangkitkan semangat kaum perempuan di Desa untuk maju dalam berpikir dan berani dalam menyerukan pendapatnya, sehingga bisa mengabdi dan memajukan desanya sendiri. Kami para perempuan bisa melibatkan diri dalam pembangunan desa, sehingga perempuan di desa tidak tertinggal lagi. Seorang perempuan desa jadi tahu tentang Permendes dan APBDes dan tahu fungsinya untuk apa, jadi kita lebih berani mengungkapkan pendapat dan keinginan kita," ujarnya. (*** )

Penulis :  Zainurah                      

Editor   :  Mirza Erina

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Halaman