PESISIR BARAT--Wakil Bupati Pesisir Barat (Pesibar), mewakili Bupati Dedi Irawan menutup secara resmi rangkaian Pentas Seni Budaya di Pantai Labuhan Jukung Kecamatan Pesisir Tengah, Kamis malam (24/4/2025).
Tampak hadir dalam acara tersebut, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Audi Marpi, S.Pd., M.M., Asisten III Bidang Administrasi Umum, Drs. Gunawan, M.Si., anggota DPRD Ali Yudiem, S.H, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Yurni Dewi, S.Pd., Organisasi Perangkat Daerah (OPD), para Camat, perwakilan 16 Sai Batin Marga, tamu undangan dan warga masyarakat setempat.
Dalam sambutan Bupati, yang disampaikan Wakil Bupati mengatakan bahwa, seluruh rangkaian kegiatan pentas seni budaya yang digelar sejak dua hari lalu akhirnya tiba dipenghujung.
“Yang berakhir hanyalah acara, bukan semangat yang membara, bukan pula kecintaan kita terhadap budaya dan adat istiadat yang telah diwariskan oleh para leluhur kita,” tegas Irawan Topani.
Kepada warga masyarakat, orang nomor dua di Kabupaten Pesisir Barat ini juga mengungkapkan, acara tersebut telah memperlihatkan kekayaan warisan budaya yang terkandung di kabupaten paling ujung Lampung.
“Kita bersama-sama saksikan betapa eloknya harmoni antar marga, betapa kuatnya ikatan batin dalam keberagaman yang kita junjung bersama. Kita meyakini setiap tarian yang ditampilkan, setiap busana adat yang dikenakan, setiap langkah dalam pawai adat yang disaksikan, telah menanamkan rasa cinta yang lebih dalam kepada jati diri masyarakat Pesibar yang beradat dan berbudaya,” kata Wakil Bupati, Irawan Topani.
Untuk itu, Irawan Topani juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang terlibat, mulai dari panitia, Sai Batin Marga, para tokoh adat, tokoh masyarakat, para pelaku seni, aparat keamanan, serta seluruh elemen masyarakat yang telah bahu-membahu menyukseskan gelaran pentas seni budaya Tahun 2025.
“Inilah bukti bahwa budaya adalah milik bersama, dan menjaganya adalah tugas kita bersama,” ujar Irawan Topani.
Orang nomor dua di Kabupaten Pesisir Barat ini juga mengajak semua pihak menjadikan kegiatan tersebut sebagai pemantik semangat untuk terus melestarikan budaya, tidak hanya dalam seremoni tahunan, tetapi dalam kehidupan sehari-hari. Seperti halnya dengan mengajarkan anak-anak tentang asal-usul marga, tentang filosofi pakaian adat, tentang nilai-nilai kearifan lokal yang menjadi pondasi kebersamaan.
“Kita tidak ingin generasi penerus kita kehilangan arah dan jati dirinya. Mari rawat warisan ini dengan cinta dan kebijaksanaan,” tutup Wakil Bupati, Irawan Topani. (rical )
Editor : Erina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar